Rabu, 11 Juli 2012

Perkembangan Teknologi Zaman Sekarang


Saya akan menceritakan sedikit tentang teknologi zaman sekarang.


Menurut saya, perkembangan teknologi zaman sekarang semakin pesat, terutama penggunaan komputer di berbagai bidang, contohnya di bidang musik, sekarang dengan komputer kita bisa membuat karya musik digital, yang dengan mudah dapat kita otak atik sedemikian rupa, secara modern. beda dengan zaman dahulu untuk melakukan kegiatan recording pada waktu zaman dahulu sangat susah, rumit, dan memakan waktu yang lama. beda pada zaman sekarang, sekarang telah disediakan software-software yang mendukung kegiatan recording, dengan kecanggihan komputer saat ini kita tak banyak makan waktu untuk melakukan kegiatan recording, hasilnya pun sangat memuaskan.

kemudian pada bidang perfilman, komputer sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk mengedit video gambar, suara, dll. komputer pada zaman sekarang dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menyaingi kemampuan manusia.

dengan berkembangnya teknologi ini pun membawa perkembangan pada masyarakatnya, masyarakat semakin tidak ketinggalan zaman, masyarakat menjadi kaya akan ilmu,  saya pun sudah mengetahui bahwa antusias masyarakat akan teknologi sangat besar, buktinya jika ada acara pameran komputer atau IT pasti pameran tersebut dipenuhi beribu-ribu orang dari mana-mana. hal ini membuktikan perkembangan teknologi dikalangan masyarakat semakin maju.

namun ada sisi negatifnya dari perkembangan teknologi ini, yaitu semakin maju teknologi, semakin sedikit SDM yang diperlukan karena komputer sudah dapat menangkal pekerjaan manusia dengan cepat, hal ini membawa dampak pada banyaknya pengangguran. 

tapi menurut saya, tidak perlu khawatir dengan sisi negatif yang dialami, karena semakin berkembang teknologi yang dipakai maka semakin berkembang juga kebutuhan yang diperlukan, jadi dunia akan semakin maju dengan perkembangan teknologi.

Berbagai Kegiatan Di GUNADARMA


http://www.gunadarma.ac.id/img/list-dot-vert01.gifBERBAGAI KEGIATAN DI GUNADARMA

Saya di sini akan menceritakan berbagai kegiatan di kampus saya yaitu GUNADARMA. Dan saya juga akan menceritakan kegiatan saya selama di GUNADARMA. Oke pertama saya akan menceritakan berbagai kegiatan di GUNADARMA.

Kegiatan kemahasiswaan secara umum menfasilitasi minat dan kapasitas mahasiswa dalam hal pengembangan diri, kemampuan dan bakat, seni dan olah raga, serta kepedulian sosial. Kegiatan kemahasiswaan tersebut difasilitasi dan didukung penuh oleh Lembaga Kemahasiswaan sesuai dengan kebijakan atau pedoman yang telah ditetapkan. Kehidupan kemahasiswaan yang berkualitas tersebut tidak jarang menghasilkan karya mahasiswa yang memperoleh prestasi nasional dan internasional. Juara dunia merakit komputer, juara nasional paduan suara, juara overlocking atau programming, juara kontes robot, juara kontes pasar modal, merupakan beberapa contoh prestasi mahasiswa yang diawali dari keterlibatannya dalam Unit Kegiatan Mahasiswa GUNADARMA.


Beberapa UKM di olah raga diantaranya catur, bridge, sepakbola, futsal, soft ball, volley ball, tenis meja, taekwondo, karate, silat, dan lain sebagainya. UKM bidang seni diantaranya paduan suara, teater dan fotografi. Beberapa contoh UKM di bidang ilmiah diataranya kelompok studi linux, web development, robot, ekonomi syariah, serta puisi dan sastra. Lembaga Kemahasiswaan beserta semua unit kegiatan mahasiswa tersebut diberikan fasilitas ruang perkantoran di kampus.

Kegiatan kemahasiswaan yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat pun selalu dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan. Kegiatan tersebut diantaranta adalah bakti sosial, donor darah, pengerahan sukarelawan ke daerah bencana, partisipasi dalam mengatasi keluarga pra sejahtera, serta pengemdangan dan penerapan teknologi tepat guna untuk membangun pemukiman dan pedesaan. Kegiatan tersebut bisa bersifat local dan nasional, serta bekerja sama dengan lembaga atau organisasi eksternal terkait.

Kegiatan mahasiswa di dunia maya juga difasilitas melalui sarana UG Games Zone yang bisa diakses di http://game.gunadarma.ac.id/">http://game.gunadarma.ac.id. Melalui situs ini berbagai perlombaan, diantaranya adalah cepat tepat online (http://quiz.gunadarma.ac.id/">http://quiz.gunadarma.ac.id), catur online, quick blogging, dan quick design. Perlombaan online tersebut memanfaatkan fasilitas WiFi atau internet Lounge yang berada di masing-masing kampus.
Itu mungkin saya sudah berbagai kegiatan di kampus saya GUNADARMA, sekarang saya akan mungkin menceritakan kegiatan saya selama di GUNADARMA.
Kegiatan saya di kampus GUNADARMA mungkin sudah sangat banyak seperti olahraga, sepakbola, futsal, dan lain sebagainya. Seperti mungkin saya pertama kali masuk kampus mungkin itu pengalaman pertama saya, waktu itu saya mungkin b elum kenal siapa dan 1 orang pun juga sya tidak ada kenal, tapi mungkin teman sudah saling kenal, entah mungkin temannya dari TK,SD,SMP, dan SMA atau teman dari kecil bisa saja hehe.
Pertama saya di ajak teman-teman saya main futsal dan itu mungkin kegiatan pertama kali saya dan teman-teman saya.  Hampir setiap minggu saya dan teman-teman saya bermain futsal selain futsal kita juga sering sekali belajar bareng malahan hampir setiap hari. J
Mau menjelang dan mungkin sudah masuk ke semester dua itu saya dan teman saya mengkuti kegiatan dari kampus dari BEM fakultas Ekonomi itu kita mengkuti futsal  hehe oh iya saya lupa menceritakan, saya dari Fakultas Ekonomi dan Jurusan S1-Akuntansi hehe.
Setalah daai itu mungkin kegiatan sangat banyak di kampus saya dan teman-teman saya sudah tidak karena kita sudah mau UTS,UAS, dan UU. Kita lebih fokos untuk menghadapi UTS,UAS, dan UU. Dari situ kita sering belajar kelompok untuk mau mengahadapi UTS, setelah selesianya dari UTS saya dan teman-teman kelas membuat acara perpisahan kelas mau ke kelas tingakt karena ke tingkat kita sudah terpisah-pisah kelas.
Kita membuat acara ke puncak dan itu kita selama 2 hari kita menghabiskan waktu bersama dan juga refershing otak untuk mau menghadapi UAS hehe. Selesainya pulang dari puncak itu kita masing sudah lebih fokos ke UAS karena mungkin waktu itu 3/4 hari kita mau menghadapi UAS. Dan sampai sekarang saya dan teman-teman saya masih UAS. J
Itulah berbagai kegiatan di GUNADARMA dan berbagai cerita tentang kegiatan saya sendiri juga selama di GUNADARMA.

Rabu, 04 Juli 2012


Saya akan menceritakan tentang Sultan Ternate Baabullah


Ternate itu adalah kota saya sendiri. :) :D


Ternate yang saat ini menjadi daerah `panas' akibat pertikaian bernuansa SARA, menyimpan goresan emas kejayaan Islam. Sejarah mencatat keberadaan beberapa kerajaan Islam di bawah pimpinan raja yang bijak di sana. Tak mengherankan bila petualang kesohor Ibnu Batutah menyebut kawasan itu sebagai Jazirat Al-Mulk (Semenanjung Raja-Raja). Salah satu fase kejayaan itu berada di bawah kendali Sultan Baabullah (SB), sosok Muslim Ternate yang mampu berperan sebagai penguasa bijak. Di bawah kendali pemerintahannya, Ternate mampu tampil sebagai kerajaan yang adil, bisa mengayomi segenap lapisan masyarakat, termasuk kalangan non-Muslim.
Tentu saja, gerakan misionaris Kristen yang memporak-porandakan hakikat toleransi dengan tegas akan dilibas. Ini dibuktikan SB ketika memimpin perlawanan melawan kolonialis Portugis, yang tak hanya berniat menjajah secara ekonomi tetapi juga aqidah. Penguasa Ternate yang dijuluki `Khalifah Islam Nusantara' ini akhirnya mampu mengenyahkan Portugis, dengan model perlawanan yang cantik dan Islami.
Baabullah sang Penakluk• Lahir di Ternate, 10 Februari 1528 M, Baabullah merupakan generasi ke-5 Sultan Zainal Abidin (1485-1500). Generasi pertamanya adalah Sultan Bayanullah (1500-1522), kedua Sultan Maharani Noekila (1522-1532), ketiga Sultan Tabarija (1532-1536), dan keempat Sultan Chairun Janil (1536-1570).
Di masa muda, Baabullah telah digembleng masalah kemiliteran oleh Salahaka Sula dan Salahaka Ambon. Keduanya merupakan Panglima Kerajaan Ternate. Berkat bimbingan kedua tokoh ini, dalam usia relatif muda Baabullah telah diangkat menjadi Kaicil Paparangan (panglima tertinggi angkatan perang).
Dalam bidang pengetahuan agama Islam, para mubalig istana juga tak jemu-jemunya membimbing Baabullah. Anak muda gagah perkasa ini memang dipersiapkan untuk memegang tampuk kerajaan Ternate. Jadilah ia, selain menguasai ketatanegaraan dan kemiliteran, juga terdidik secara mental sebagai calon sultan pengganti Chairun. Satu lagi, kelak ia diharapkan mampu melaksanakan tugas suci memimpin perang fi sabilillah melawan kecongkakan Eropa.
Saat diangkat menjadi Sultan Ternate yang ke-25, usia Baabullah sudah cukup matang, sekitar 42 tahun. Segenap penghuni kerajaan tak ragu sebab ia telah terlatih secara nyata di berbagai medan pertempuran masa pergolakan melawan Portugis.
Terbukti memang. Perlawanan melawan Portugis semakin garang di masa pemerintahannya. Dalam benaknya selalu teringat saat-saat duka dodora (duka mendalam) ketika ia harus membopong jenazah Sultan Chairun, ayahandanya, yang raganya hancur, diambil jantungnya oleh serdadu Portugis untuk dipersembahkan kepada Rajamuda Portugis di Goa India (1570). Namun spirit yang membuatnya pantang menyerah adalah Ri Jou si to nonakogudu moju se to suba (Hanya kepada Allah tercurah harapan, meskipun ghaib tetap akan disembah karena Dia ada).
Portugis sendiri tiba di Ternate sekitar tahun 1511, dipimpin Admiral Fransesco Serrano. Mereka diterima Sultan Bayanullah (Raja Ternate waktu itu) dengan baik. Tetapi barangkali karena tabiat Portugis yang tidak mengenakkan, kedatangan orang-orang Eropa itu akhirnya menyulut peperangan. Penerus takhta Bayanullah, Sultan Maharani Noekila, dengan tegas menyatakan perang melawan Portugis. Sultan Tabarijja juga mengobarkan api perlawanan, hingga ditawan di Goa dan akhirnya meninggal di Malaka. Ayah SB, Sultan Chairun Janil, meneruskan perlawanan, sebelum akhirnya meninggal secara tragis. Sang ayah inilah yang terus mengobarkan semangat dan kesadaran sebagai bangsa merdeka di dada putranya, SB. Salah satu nasihatnya yang terekam dalam pita sejarah adalah:
“Antara Islam dan Katolik terdapat jurang pemisah yang lebar. Sejarah kemenangan Islam di Andalusia (Spanyol), Khalifah Barat, membuat mereka membenci dan iri kebesaran Kesultanan Ternate. Mereka menderita penyakit dendam kesumat serta pemusnahan di mana saja setiap melihat negeri-negeri Islam, baik di Goa, Malaka, Jawa, dan kita di Maluku sini. Kalau kita di Ternate kalah maka nasib kita akan sama dengan negeri-negeri Islam di Jawa, Sulawesi, dan Sumatra.”
Sebuah nasihat yang begitu mengesankan bagi SB. Apalagi Portugis selama ini juga dikenal licik sehingga Ternate beberapa kali dikibuli. Misalnya ketika putra mahkota Dayle terbunuh (1532), penyerahan kedaulatan kepada Portugis di bawah King Alfonso II (1536), pelanggaran sumpah agama yang disepakati Sultan Chairun dan Musquita, serta puncaknya berupa tewasnya Chairun secara sadis.
Jadilah kerajaan Ternate di bawah SB sebagai rival terberat yang membuat kolonialis Portugis pusing tujuh keliling. Armada Ternate yang terkenal perkasa, ditambah kapal-kapal dari Jawa (Jepara), Melayu, Makasar, Buton, membuat armada Portugis yang lengkap persenjataannya seakan tak berarti apa-apa. Akhirnya benteng Fort Tolocce (dibangun tahun 1572), Santo Lucia Fortress (1518), dan Santo Pedro (1522), jatuh ke tangan laskar kora-kora Ternate.
Siasat penyerangan dilakukan secara matang selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Pasukan canga-canga yang beranggotakan suku Tobelo dilengkapi panah api beracun. Laskar Kolano Baabullah bersenjatakan meriam hasil rampasan dari benteng Portugis di Castel Sin Hourra Del Rosario yang merupakan pusat kekejaman Portugis di Asia Tenggara. Di kastel inilah para misionaris dididik untuk menyebarkan agama Katolik di wilayah Maluku dan sekitarnya. Sayang, agama Katolik kurang bisa diterima penduduk Ternate karena terlalu dipaksakan.
Perang terus berkecamuk, baik di darat maupun di laut. Armada kora-kora Ternate mampu membuat kalang kabut korvet (kapal perang kecil) dan fregat (kapal perang ukuran sedang) Portugis. Impian bangsa Portugis sebagai satu-satunya pemasok komoditas rempah-rempah sekaligus membentuk imperium jajahan sebagai bagian dari gerakan glory, gospel, gold (kemuliaan, penyebaran agama, dan kekayaan) turut terkubur oleh keperkasaan laskar Ternate.
Gubernur Alvaro De Atteyda segera menawarkan perdamaian dengan, namun ditolak mentah-mentah. Akibatnya, perang berjalan penuh selama lima tahun (1570-1575). Selama itu pula spirit jihad laskar Ternate senantiasa mampu dikobarkan SB. Kemenangan nyata telah mulai terlihat, sedang Portugis semakin tidak berdaya. Kekalahan bertubi-tubi, terserang penyakit, kekurangan makanan, dan bantuan yang tak pernah tiba, membuat pihak Portugis semakin lemas dan lemah.
SB memimpin perang menurut pola asli kesultanan di mana Tomagola bertanggung jawab atas kawasan Ambon-Seram. Toraitu bertanggung jawab atas kep Sula, Bacan, Luwuk, Banggai, dan Buton. Jougugu Dorure dan Sultan Jailolo termasuk koordinator penghancuran di Halmahera dan Sulawesi.
Tanggal 24 Desember 1575 dengan berat hati Gubernur Nuno Pareira de Lacerda menaikkan bendera putih tanda menyerah total pada SB, sekaligus menyerahkan kota dan benteng Santo Paulo atau kota Sen Hourra Del Rosario yang dikenal kejam itu. Berduyun-duyun orang Portugis penghuni kota tersebut keluar, seirama dengan nyanyian Misa Kudus di malam Natal yang penuh haru dengan linangan air mata perpisahan.
Menyaksikan hal itu, tentara Ternate bersikap ksatria. Orang-orang Portugis diizinkan membawa harta bendanya kecuali senjata dan alat perang. Musuh-musuh Islam terus dicekam ketakutan akan dibunuh laskar jihad Kesultanan Ternate, ternyata diperlakukan seperti layaknya saudara. Begitu senjatanya dilucuti, mereka dintar ke kapal untuk meninggalkan perairan Maluku. Mereka dibawa bergabung dengan Spanyol ke Manila dan sebagian ke Timor Timur.
Khalifah Imperium Islam di Nusantara SB memang amat menjunjung tinggi nilai ajaran Islam. Banyak pembesar kraton yaang akhirnya merasa kecewa dengan tindakan SB. Sebab musuh Islam yang membunuh ayah SB malah diperlakukan dengan baik. Ketika banyak yang mempertanyakan hal itu, SB memberi titah, “Wahai joumbala (rakyat), ketahuilah bahwa ajaran Islam tidak memperbolehkan seorang Muslim mengambil keuntungan karena kelemahan musuhnya dalam perang di medan laga.”
Kesaksian ucapan SB itu membuat para tawanan Portugis yang beragama Katolik semakin terharu atas sikap toleransi beragama yang dipraktikkan SB. Ini mencerminkan sikap seorang pemimpin yang ksatria. Seperti halnya Khalifah Shalahuddin Al-Ayyubi pada masa Perang Salib (1187-1193), SB membebaskan tawanan yang tidak sanggup membayar tebusan, juga tawanan yang mendapat ratapan istrinya.
Kekuatan bangsa Portugis telah dilumpuhkan tanpa kecuali. Pekik kemenangan diserukan pasukan Muslim Ternate, bergema di mana-mana, menyeru keagungan asma Allah: Allahu Akbar...Allahu Akbar!
Dan syair inilah yang selalu dikumandangkan laskar jihad Ternate dalam rangka mengajak persatuan untuk mengusir penjajah Portugis:
Moro-moro se maku gise
No kakoro siwange ma buluke
Si wange ma sosiru
Jo Mapolo sara sekore mie
Ini formoni Bismillah!
(Jika panggilan jihad telah diumumkan wajiblah diteruskan pada rakyat, Di matahari naik dan rakyat di matahari masuk, Bersatulah dengan rakyat di angin selatan, Dan rakyat di angin utara, bangkitlah berperang. Dengan niat Bismillah!)
 
Khalifah Imperium Islam Nusantara

Kemenangan SB dalam memimpin perang `menjebol' Portugis dari Nusantara banyak dianggap sebagai tonggak kemenangan Islam di Nusantara. Kesultanan Ternate mengalami masa gemilang, bebas dari pengaruh Portugis dan Spanyol. Aktivitas dakwah pun begitu gencar dilaksanakan ke seluruh penjuru negeri. Kepulauan Nusa Tenggara menjadi lahan dakwah paling ramai tenaga-tenaga da'i utusan SB.
Dengan kharisma sebagai pemimpin, SB telah menunjukkan keperkasaannya sebagai koordinator andal dari pelbagai suku yang berbeda akar genealogis. Karena itulah ia diakui dan dikukuhkan sebagai “khalifah Imperium Islam” oleh Majelis Sidang Raja-Raja yang bersekutu dengan Ternate di Makassar, pusat kerajaan Gowa.
Sebagai Khalifah Islam Nusantara penguasa 72 negeri, SB menempatkan 6 sangaji di Nusa Tenggara, yaitu: Sangaji Solor, Sangaji Lawayong (NTT), Sangaji Lamahara, Sangaji Kore (NTB dan Bali), Sangaji Mena, dan Sangaji Dili (Timtim). Di pulau Jawa ada 4: Sangaji Lor, Sangaji Kidul, Sangaji Wetan, dan Sangaji Kulon. Di Sumatera ada Sangaji Palembang. Sementara di Irian ada 5, yaitu: Sangaji Raja Ampat (Kolano Fat), Sangaji Papua Gamsio (Sorong), Sangaji Mafor (Biak), Sangaji Soaraha (Jayapura), dan Sangaji Mariekku (Merauke). Di Sulawesi ditempatkan di kerajaan Goa Makassar, Bone, Buton Raha, Gorontalo, Sangir, Minahasa, Luwu, Banggai, dan Selayar. Di Kalimantan ada kerajaan Sabah, Brunai, Serawak, dan Kutai. Begitu pula di Filipina, terdapat di kerajaan Mangindano, Zulu-Zamboango. Sementara di kepulauan Maluku sendiri ada Sangaji Seram, Ambon, Sula, Maba, Pattani, Gebe, dan lain-lain. Bahkan sampai di Mikronesia dekat pulau Marshall kepulauan Mariana, ada Sangaji Gamrangi. Begitu pula di Polinesia dan Melanesia. Begitu luas wilayah kekuasaannya, sehingga banyak yang menyebut bahwa Ternate masa SB bisa dijadikan model negara Islam di Nusantara.
Kerajaan Islam besar itu terus bertahan sampai anak keturunan SB. Anaknya, Sayeed Barakadli (Sayiyudin), pengganti SB, mampu mempertahankan eksistensi Ternate sebagai bangsa yang besar. Cucunya, Sultan Zainal Abidin, mewakili kemaharajaan Ternate dalam pembentukan Aliansi Aceh-Demak-Ternate (Triple Alliance).
Khalifah Imperium Islam Nusantara SB, mangkat pada tanggal 18 Ramadhan 991 H atau 25 Mei 1583 dalam usia 53 tahun. Duka dodora (kesedihan mendalam) melanda bumi Ternate, barangkali sama halnya dengan situasi saat ini tatkala kawasan itu terus berkecamuk.

Cerita singkat teknologi di indonesia

Dari sejak zaman penjajahan pun teknologi komunikais sudah mulai berkembang, namun teknologi yang dipakai adalah teknologi telegraf. Post Telegraaf Telefoon (PTT) adalah suatu lembaga layanan penyedia informasi saat itu. Setelah itu pada tahun 1974 perusahaan ini berubah nama menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyediakan jasa telepon internasional dan nasional.
Setelah era telepon, muncullah telepon seluler pertama kali pada tahun 1984 dengan berbasis Teknologi Nordic Mobilen Telephone. Pada saat ini bobot telepn masih sangat berat dan besar dan harganyapun masih diatas 10 juta. Setelah itu masuk lah teknologi Global Sytem for Mobile (GSM) pertama di pulau Batam dan pulau Bintan pada tahun 1993. Teknologi ini menggunakan sim card yang jangkauannya luas.
Penyedia jasa GSM pertama adalah Telkomsel. Setelah perkembagnan telepon, mulailah perkembangan computer. Sekaligus ditandai dengan maraknya perkembangan teknologi internet pada thaun 1994. Kala itu teknologi internet sudah termasuk murah biayanya pada saat itu Internet Service Provider (ISP) yang berkembang ialah IndoNet dan IptekNet.
IBUKU TERCINTA

Ibuku Tercinta....
Ohhh...Ibuku...

Engkaulah bidadariku
Engkaulah cahaya penerang hidupku

Disaat aku sakit,engkaulah yang merawatku
Hatimu bagaikan permata
Nasehatmu bagaikan tongkat yang menuntun hidupku

Wajahmu tak pernah menampakkan kesedihan
Walaupun banyak duka dihatimu....