TUGAS 4 MATERI 15 AKUNTANSI INTERNASIONAL
Nama : Abubakar Zulfikri
Npm : 20211055
Kelas : 4EB07
Manajemen risiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Pentingnya Manajemen Rasio Keuagan:
1. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen
dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
2. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya,
agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang
dihadapi secara aktif.
Tujuan
utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko
pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk.
Meskipun
volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko
lainnya:
1.Risiko
likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan
secara bebas,
2.Diskontinuitas
pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga
secara bertahap,
3.Risiko
kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko
tidak dapat memenuhi kewajibannya,
4.Risiko regulasi, adalah risiko yang timbul
karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk
tujuan tertentu,
5.Risiko pajak, merupakan risiko bahwa
transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang
diinginkan, dan
6.Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu
transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang
hendak dilindung nilai.
Mengapa Mengelola Risiko Keuangan
Pertama,
manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada
risiko bisnisnya yang utama. Para pemberi saham, karyawan, dan pelanggan juga
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki
toleransi risiko lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga
membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham
dan pemegang obligasi.
Peranan Akuntansi
Akuntansi
manajemen memainkan peran yang penting dalam proses risiko manajemen. Merek
membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi
keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur
potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung nilai.
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi
dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan
atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan
pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja
operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar
mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas
dan ekuitas. Mata uang Negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai
relative terhadap mata uang Negara domnestik, maka perubahan ini dapat
menyebabkan pesaing domestic mampu menjual dengan harga yang lebih rendah, ini
disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi. Akuntan manajemen
harus memasukkan suatu fungsi demikian probabilitas yang terkait dengan serangkaian
hasil keluaran masing-masing pemicu nilai. Peran lain yang dimainkan oleh para
akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi
penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon risiko. Risiko
kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan
dihadapi oleh perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang,
manajemen risiko mencakup: (1) antisipasi pergerakan kurs, (2) pengukuran
risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, (3) perancangan strategi
perlindungan yang memadai, dan (4) pembuatan pengendalian manajemen risiko
internal. Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah,
waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun ukuran-ukuran defensive memadai
dengan lebih efisien dan efektif.
Potensi
terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai
aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi
risiko: translasi dan transaksi.
Potensi
risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya
ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik untuk tujuan
pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi itu
menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang diinginkan. Kelebihan antara
aktiva terpapar resiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang
asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi
aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering disebut potensi risiko positif.
Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan
kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan
translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar
bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva
terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya
keuntungan translasi. Revalusi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Potensi
risiko transaksi, berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta
asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata
uang asing. Keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas. Laporan potensi risiko transaksi berisi pos-pos yang umumnya tidak
muncul dalam laporan keuangan konvensional, tetapi menimbulkan keuntungan dan
kerugian transaksi seperti kontrak forward mata uang asing, komitmen pembelian
dan penjualan masa depan dan sewa guna usaha jangka panjang.
Untuk
meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut, dibutuhkan strategi
yang mencakup lindung nilai neraca, operasional, dan kontraktual. Lindung nilai
neraca dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan
menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan
yang terpapar. Lindung nilai operasional berfokus pada variabel-variabel yang
mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Lindung nilai
structural mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko
yang dihadapi perusahaan atau mengubah Negara yang menjadi sumber bahan mentah
dan komponen manufaktur. Lindung nilai kontraktual dikembangkan untuk
memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola
potensi risiko valas yang dihadapi.
Perlakuan Akuntansi
FASB
menerbitkan FAS No 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivative dan lindung nilai. Provisi dasar standar ini adalah:
1.seluruh
instrument derivative dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban,
2.keuntungan
dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrument derivative bukankan
aktiva atau kewajiban,
3.lindung
nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi
khusus, yaitu keuntungan atau kerugian atas instrument lindung niai secara
tepat harus mengimbangi keuntungan dan kerugian sesuatu yang dilindungi nilai
4.hubungan
lindung nilai haruslah terdokumentasi secara lengkap demi manfaat pemvaca
laporan
5.keuntungan
atau keruhian dari investasi bersih dalam mata uang asing pada awalnya dicatat
dalam laba komprehensif lainnya
6.keuntungan
atau kerugian lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti,
seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari
laba komprehensif.
Meskipun
aturan penuntun yang dikeluarkan FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi
pengakuan dan pengukuan derivative, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang
pertama berkaitan dengan nilai wajar. Kompleksitas pelaporan keuangan juga
semakin meningkat jika lindung nilai dianggap sangatlah tidak efektif untuk
mengimbangi risiko valas. Manajemen Keuangan Internasional: MNC
Perusahaan-perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan strategi-strategi
baru untuk memperbaiki arus kas mereka dalam rangka meningkatkan kekayaan
pemegang saham. Sejumlah strategi mengharuskan dilakukannya ekspansi dalam
pasar local. Strategi-strategi lain mengharuskan penetrasi ke dalam pasar
asing. Pasar luar negeri bisa sangat berbeda dari pasar lokal. Pasar luar
negeri menciptakan kesempatan timbulnya peningkatan arus kas perusahaan.
Banyaknya hambatan masuk ke dalam pasar luar negeri yang telah dicabut atau
berkurang, mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperluas perdagangan
internasional. Konsekuensinya, banyak perusahaan nasional berubah menjadi
perusahaan multinasional (multinasional corporation) yang didefinisikan sebagai
perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam suatu bentuk bisnis internasional.
Tujuan
MNC sendiri secara umum adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Penentuan
tujuan sangat penting bagi sebuah MNC, karena semua keputusan yang akan
dilakukan harus memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. Setiap
usulan kebijakan korporasi tidak hanya perlu mempertimbangkan laba potensial,
tetapi juga risiko-risikonya. Sebuah MNC harus membuat keputusan-keputusan
berlandaskan tujuan yang sama dengan tujuan perusahaan domestik murni. Tetapi
di sisi lain, perusahaan MNC memiliki kesempatan yang jauh lebih luas, yang
membuat keputusannya menjadi lebih kompleks.
Proses
pencapaian tujuan tidak lepas dari hambatan atau kendala yang akan menghalangi
pencapaian tujuan tersebut. MNC sebagai sebuah perusahaan yang beroperasi di
banyak negara harus mampu melimpahkan wewenang kepada manajer anak perusahaan
yang ada di luar negeri. Biaya dari kondisi ini dikenal dengan nama agency
cost. Agency cost pada perusahaan MNC lebih besar daripada agency cost pada
perusahaan domestik. Perbedaan ini dapat terjadi karena beberapa hal seperti,
sulitnya memonitor manajer-manajer dari anak-anak perusahaan yang letaknya jauh
dari negara asal. Manajer-manajer anak perusahaan luar negeri yang tumbuh dalam
budaya yang berbeda mungkin tidak mau mengejar tujuan yang seragam. Besarnya
ukuran dari perusahaan multinasional raksasa juga menciptakan agency cost yang
besar.
Besarnya
agency cost bervariasi menurut gaya manajemen suatu perusahaan multinasional.
Gaya manajemen terpusat bias mengurangi agency cost karena gaya semacam ini
memungkinkan manajer-manajer perusahaan induk untuk mengontrol anak perusahaan
di luar negeri, sehingga mengurangi kekuasaan manajer-manajer anak perusahaan.
Akan tetapi, manajer-manajer perusahaan induk mungkin tidak sebaik
manajer-manajer anak perusahaan karena manajer-manajer perusahaan induk kurang
memiliki pengetahuan tentang lingkungan anak perusahaan. Sebaliknya, gaya
manajemen terdesentralisasi bias menimbulkan agency cost yang lebih besar jika
manajer-manajer anak perusahaan membuat keputusan-keputusan yang tidak
dilandasi oleh tujuan memaksimumkan nilai perusahaan induk secara keseluruhan.
Gaya manajemen ini memiliki kelebihan lain, yaitu dekatnya manajer-manajer anak
perusahaan ke operasi dan lingkungan anak perusahaan.
Adanya
untung-rugi dari pemakaian salah satu gaya manajemen di atas, sejumlah
perusahaan multinasional berupaya untuk memanfaatkan keunggulan dari kedua gaya
manajemen tersebut. Perusahaan induk memperbolehkan manajer-manajer anak
perusahaan membuat keputusan-keputusan penting mengenai operasi mereka sendiri,
tetapi tetap dimonitor oleh manajemen perusahaan induk untuk menjamin agar
keputusan-keputusan tersebut harmonis dengan tujuan perusahaan induk.
Selain
agency cost, ada beberapa kendala yang dialami oleh perusahaan MNC seperti,
kendala lingkungan, kendala regulatori, dan kendala etika. Kendala lingkungan
dapat dilihat dari perbedaan karakteristik tiap negara. Kendala regulatori
berupa perbedaan peraturan setiap negara yang ada seperti, pajak, aturan-aturan
konversi valuta, serta peraturan-peraturan lain yang dapat mempengaruhi arus
kas anak perusahaan. Kendala etika sendiri digambarkan sebagai suatu
praktek
bisnis yang berbeda-beda di tiap negara. MNC, dalam melakukan bisnis
internasionalnya, secara umum dapat menggunakan metode-metode berikut.
1.Perdagangan
internasional
2.Licensing
3.Franchising
4.Usaha
patungan
5.Akuisisi
perusahaan
6.Pembentukan
anak perusahaan baru di luar negeri
Metode-metode
bisnis internasional meminta investasi langsung dalam operasi-operasinya di
luar negeri atau lebih dikenal dengan sebutan Direct Foreign Invesment.
Perdagangan internasional dan pemberian lisensi biasanya tidak dianggap sebagai
DFI karena keduanya tidak melibatkan investasi langsung dalam operasi di luar
negeri. Franchising dan usaha patungan cenderung meminta investasi langsung,
tetapi dalam jumlah relatif kecil. Akuisisi dan pendirian anak perusahaan baru
merupakan elemen DFI yang paling besar.
Berbagai
peluang serta keuntungan sebuah MNC tidak lepas dari risiko yang akan muncul.
Walaupun bisnis internasional dapat mengurangi exposure sebuah MNC terhadap
kondisi-kondisi ekonomi negara asalnya, bisnis internasional biasanya juga
meningkatkan exposure MNC terhadap pergerakan nilai tukar, kondisi ekonomi luar
negeri, dan risiko politik. Sebagian besar bisnis internasional meminta
pertukaran satu valuta dengan valuta yang lain untuk melakukan pembayaran.
Karena nilai tukar terus berfluktuasi, jumlah kas yang dibutuhkan untuk
melakukan pembayaran juga tidak pasti. Konsekuensinya, jumlah unit valuta
negara asal yang dibutuhkan untuk membayar bisa berubah walaupun pemasoknya
tidak mengubah harga. Selain itu, ketika perusahaan multinasional memasuki
pasar asing untuk menjual produk, permintaan atas produk tersebut tergantung
pada kondisi-kondisi ekonomi dalam pasar tersebut. Jadi, arus kas perusahaan
multinasional dipengaruhi oleh kondisi-kondisi ekonomi luar negeri. Risiko
potik sendiri muncul pada saat perusahaan multinasional membentuk anak
perusahaan di Negara lain, mereka terbuka terhadap risiko politik, yaitu
tindakan-tindakan politik yang diambil oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi
arus kas perusahaan.
Soal
1. Selain agency cost, ada beberapa
kendala yang dialami oleh perusahaan MNC apa sajakah kendala tersebut….
a. Kendala lingkungan
b. Kendala regalutori
c. Kendala etika
d. Semua Jawban Benar
Jawaban
: D
2.lindungan nilai haruslah sangat
efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi khusus, yaitu lindungan….
a. keuntungan atau kerugian atas
instrument lindung niai secara tepat harus mengimbangi keuntungan dan kerugian
sesuatu yang dilindungi nilai
b. kerugian dari investasi bersih
dalam mata uang asing
c. ada awalnya diakui sebagai bagian
dari laba perusahaan
d. Pada neraca sebagai aktiva dan
kewajiban
Jawaban
: A
3.Di dalam dunia kurs mengambang,
manajemen risiko mencakup kepada….
a. pengukuran risiko kurs valuta
asing negara
b. pengukuran risiko kurs valuta
asing yang dihadapi perusahaan
c. usaha bisnis
d. merger perusahaan
Jawaban
: B
4.mengacu pada manakah risiko bahwa
pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap….
a. risiko perubahan
b. risiko terhadap inflasi negara
c. diskontinuitas pasar
d. risiko ekonomi
Jawaban
: C
5. Apa definisi dari Manajemen Resiko….
a. Manajemen risiko adalah
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
b. Manajemen
risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian pada perusahaan
c. Manajemen
risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman jangka panjang
d. Tidak
ada jawaban yang benar
Jawaban
: A
Sumber:
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI
INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.