TUGAS 2 MATERI 7 AKUNTANSI INTERNASIONAL
Nama : Abubakar Zulfikri
Npm : 20211055
Kelas : 4EB07
TRANSLASI
MATA UANG
Alasan
Translasi Mata Uang Asing
Banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata
uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak
pernah stabil. Tingkat variabelitas nilai tukar, dikombinasikan dengan
perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan penanganan terhadap
translasi mata uang asing, keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk
dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan prusahaan lainnya, ataupun
perbandingan dalam suatu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya.
Terdapat tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang
asing :
1. Mencatat transaksi mata uang asing.
2. Mempehitungkan efeknya perusahaan terhadap
translasi mata uang.
3. Berkomunikasi dengan peminat saham
asing.
Kenaikan jumlah investasi internasional meningkatkan
kebutuhan untuk menyampaikan informasi pembukuan perusahaan yang berdomisili
pada satu negara kepada para investor di negara lainnya.
Latar
Belakang dan Terminologi
Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana
dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris
kemudian disajikan ulang dalam padanannya dolar AS. Mata uang pada perdagangan
negara-negara utama dibeli atau dijual pada pasar global. Peserta pasar
termasuk bank dan perantara keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan
pedagang internasional dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern.
Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar
spot, pasar forward, atau pasar swap. Nearaca hasil translasi mata uang asing
dilakukan baik dengan translasi langsung ataupun translasi tidak langsung.
Efek
Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi dibawah ini dapat digunakan untuk
mentranskasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik:
- Kurs saat ini, adalah kurs yang
berlaku pada tanggal laporan keuangan.
- Kurs historis, yang merupakan
translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali
didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
- Kurs rata-rata, yaitu nilai
rata-rata biasa atau dengan pembobotan naik pada kurs historis atau saat itu.
Kurs historis pada umumnya menjaga padanannya biaya awal item mata uang asing
dalam laporan keuangan domestik.
Transaksi
Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada
transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang
asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi
dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya, pertama-tama
pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional. FAS No. 52 keputusan pihak
yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan
persyaratan untuk transaksi mata uang asing:
1. Pada tanggal transaksi diakui,
setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul
harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara
keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
2. Pada setiap tanggal neraca, neraca
tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada
pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
Terdapat dua cara untuk melakukan
pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi:
1. Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian
nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap
pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya
merupakan kejadian tunggal.
2. Perspektif Ganda
Pada perspektif transaksi ganda,
penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan
yang memberikan tambahan pendapatan. Untuk tujuan keseragaman FAS No.52
membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda untuk transaksi mata uang asing.
Translasi
Mata Uang Asing
Perusahaan yang beroperasi secara
internasioanal menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan aset, utang,
pendapatan, dan beban dalam mata uang domestik yang dinyatakan dalam mata uang
asing. Metode mata uang asing, seperti :
- Metode Nilai Tukar tunggal
Metode nilai tukar tunggal,
diketahui juga sebagai metode kurs saat ini, telah lama populer di Eropa.
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat
itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pada metode ini, laporan keuangan
operasional asing memiliki laporan domisili tersendiri.
- Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda
mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata
uang asingnya.
a. Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan
saat itu dan utang lancar ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan
mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
b. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk
menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter
ditranslasikan dalam kurs saat ini.
c. Metode Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak mengubah
sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan
saja. Pada metode ini, item moneter seperti kas, piutang, dan utang
ditranslasikan dalam kurs saat itu.
Kurs saat ini yang Sesuai Nilai tukar rata-rata sering kali
digunakan dalam laporan laba-rugi untuk kemudahan penggunaan. Nilai tukar mata
uang asing yang sesuai harus merefleksikan realitas bisnis dan ekonomi sedalam
mungkin. Nilai tukar pasar bebas untuk transaksi spot di negara di mana akun
yang ditranslasikan berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk menghitung
nilai transaksi pada saat itu.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Secara internasional, perlakuan akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur translasi mata uang asing. Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguan dengan pendekatan hybrid pada keduanya.
Secara internasional, perlakuan akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur translasi mata uang asing. Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguan dengan pendekatan hybrid pada keduanya.
a. Penangguhan
b. Penangguhan dan Amortisasi
c. Penangguhan sebagian
d. Tidak ada penangguhan
Pengembangan
Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Praktik akuntansi mata uang asing telah berkembang seiring
waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas operasional
multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional.
Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak
perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43.
Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan dan
kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan. Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan ke dalam keuntungan selama
periode yang ada. Kerugiannya diakui dalam pendapatan lancar.
1965-1975
1965-1975
ARB No.43 memperoleh beberapa pengecualian khusus dalam
metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus persediaan dapat ditranslasikan
dengan kurs historis. Lebih jauh, translasi mata uang asing seluruh pembayaran
dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan
setelah accounting principles board opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965.
Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi mata uang asing lain bagi
perusahaan dalam ARB No.43.
1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi
mata uang asing sebelumnya, Financial acccounting Standards board (FASB)
mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara segnifikan
mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima
metode translasi mata uang asing kurs sementaraFAS No. 8 ternyata
kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis, banyak yang
tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan perusahaan.
1981-sekarang
1981-sekarang
Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat
tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah
beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan
statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.
Gambaran
Standrad NO.52/Standar Akuntansi Internasional
Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No.8 berbeda
secara substansi dari FAS No.52. FAS No.8, mengadopsi perspektif induk
perusahaan dengan memberi syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing
dipresentasikan jika seluruh transasi mengikuti mata uang yang digunakan induk
perusahaan. Lebih jauh, mata uang fungsional menunjukkan pilihan metode
translasi mata uang asing yang digunakan untuk tujuan usaha gabungan dan
disposisi keuntungan dan kerugian nilai tukar.
Translasi Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional.
Jika mata uang fungsional dalah mata uang asing yang
tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar
menggunakan metode kurs saat ini. Hasil keuntungan dan kerugian traslasi mata
uang asing diungkapkan dalam komponen yang terpisah dalam ekuitas gabungan. Hal
tersebut menjaga rasio laporan keuangan karena dikalkulasikan dari pernyataan
mata uang lokal.
Translasi
saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional
asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung
terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Seluruh keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing muncul dari proses translasi mata uang asing
dimasukkan dalam perhitungan current-periode income.
Translasi
saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat
pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah
mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang
dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu
ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan kurs saat ini.
Permasalahan
Perhitungan
Para pengguna akun gabungan harus mengerti beberapa
permasalahan jika mereka ingin menginterpretasikan dengan tepat efek keuangan
akibat translasi mata uang asing. Beberapa permasalahan tersebut adalah:
- Perspektif Laporan
- Apa yang terjadi dengan Harga
Perolehan
- Konsep Pendapatan
- Laba Terkelola.
Translasi
Mata Uang Asing dimana saja
Penggunaan kurs kini untuk
mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan
berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat
yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan
dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah.
Soal
:
1. FASB merupakan kepanjangan dari….
a. Financial acccounting Standards
board
b.
Finaance acccounting Standards board
c. Financial acccounting Standards
basic
d. Semua jawaban salah
Jawaban
: A
2. Metode yang mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis
dalam proses translasi mata uang asing disebut….
a. Metode Kurs Sementara
b. Metode Current-Noncurrent
c. Metode Nilai Tukar Ganda
d. Metode Nilai Tukar Tunggal
Jawaban
: C
3. Terdapat berapakah alasan
tambahan dalam translasi mata uang asing….
a. 5
b. 1
c. 3
d. 9
Jawaban
: C
4. Tiga kurs translasi dibawah ini dapat digunakan untuk
mentranskasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, kecuali….
a. Kurs yang akan datang
b. Kurs historis
c. Kurs rata-rata
d. Kurs saat ini
Jawaban
: A
5. Terdapat dua cara
untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi cara apa saja
yang digunakan….
a. Membuat laporan keuangan dan
mengaudit laporan keuangan
b. Perspektif Transaksi Tunggal dan
Perspektif Ganda
c. Perspektif Transaksi dan laporan keuangan
d. Perspektif Ganda dan mengaudit
laporan keuangan
Jawaban
: B
Sumber:
1. Choi,
Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1
edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.
2. http://www.slideshare.net/SasaRycrizzh1/translasi-mata-uang-asing-akuntansi-internasional
3. http://antilicious.wordpress.com/2012/04/16/resume-akuntansi-internasional-bab-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar