TUGAS 2 MATERI 8 AKUNTANSI INTERNASIONAL
Nama : Abubakar Zulfikri
Npm : 20211055
Kelas : 4EB07
EKSPOSUR
DAN AKUNTANSI VALAS
Eksposur akuntansi adalah mengukur seberapa jauh laporan
keungan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs
valas. Eksposur ini muncul karena adanya kebutuhan untuk mengkonversi laporan
keuangan dari operasi perusahaan di luar negeri yang menggunakan mata uang
lokal ke dalam mata uang Negara asal untuk tujuan konsolidasi dan pelaporan.
Laporan keuangan konsolidasi umumnya digunakan oleh
manajemen perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan afiliasi di luar negeri.
Bila kurs valas berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, maka translation
atau penilaian ulang atas asset, utang, penerimaan, biaya, laba, dan rugi yang
didenominasi dalam valas akan menyebabkan laba/rugi valas.
1. Eksposur Valas
Eksposur valas merupakan sebuah
ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar
sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs. Eksposur valas secara
konvensional diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
- Eksposur translasi atau eksposur
akuntansi
- Eksposur transaksi
- Eksposur ekonomi atau eksposur
operasi
Eksposur translasi didefinisi sebagai potensi peningkatan
atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang
dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan
keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan dari translasi adalah
membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan
mengubah anka laporan kedalam sebuah valuta perusahaan induk.
Eksposur transaksi berkaitan dengan sensitifitas arus kas
kontraktual perusahaan yang dinyatakan dalam valas terhadap perubahan kurs yang
diukur dalam valuta domestik perusahaan tersebut. Eksposur transaksi dapat
timbul karena transaksi berikut ini :
- Membeli atau menjual barang/jasa
secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas.
- Meminjam atau meminjamkan dana dalam
valas.
- Terikat dalam kontrak utnuk membeli
atau menjual valas pada tanggal tertentu dimasa mendatang.
- Transaksi ekonomi yang lain untuk
memperoleh asset atau mendapatkan uang yang dinyatakan dalam valas.
Eksposur ekonomi didefinisi sebagai tingkat sejauh mana
nilai perusahaan aka dipengaruhi oleh perubahan kurs yang tidak diharapkan
(perhitungkan), perencanaan untuk eksposur ekonomi melibatkan seluruh
organisasi (tidak seperti eksposur translasi dan eksposur transaksi yang hanya
melibatkan bendahara dan manajer akuntansi) karena eksposur ekonomi
mempengaruhi interaksi strategi-strategi yang benar-benar meliputi
seluruhbidang fungsional perusahaan, yaitu berupa akuntansi, keuangan,
marketing, personalia, dan produksi.
2. Akuntansi Valas
Akuntansi Transaksi Valas Dalam
transaksi valas salah satu isu akuntansinya adalah bagaimana transaksi tersebut
harus dicatat dalam melaporkan valuta pada tanggal terjadinya transaksi dan
pada saat penyelesaiaan. Dalam transaksi tunai, terdapat persetujuan umum bahwa
transaksi harus dicatat dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi( spot
exchange rate). Tetapi dalam transaksi kredit ada 2 lagi isu akuntansi yang
muncul, salah satunya adalah bagaimana melaporkan penyesuaian kurs pada tanggal
pelaporan keuangan.\
Ada 2 pandangan mengenai apakah
transaksi harus dianggap sebagai sebuah transaksi tunggal atau 2 buah transaksi
:
- Pendekatan Transaksi Tunggal
Pandangan dalam Pendekatan
ini yang digunakan adalah bahwa hanya ada satu transaksi ekonomi
yang dicatat yaitu transaksi penjualan/pembelian. Sedangkan pelunasan utang
atau penerimaan pelunasan piutang valas dianggap sebagai bagian esensial dari
transaksi ekonomi untuk menjual atau membeli barang atau jasa.
- Pendekatan Transaksi Ganda
Dalam pendekatan ini utang dan
piutang dianggap sebgai sebuah transaksi kedua yang berbeda atau terpisah dari
transaksi asli yang berupa pembelian atau penjualan barang atau jasa. Dalam
pendekatan ini manajemen tidak dapat memperkirakan besarnya kurs pada tanggal
penyelesaian transaksi.
Akuntansi Translasi Valas Pada transaksi kredit menimbulkan
masalah mengenai bagaimana melaporkan perubahan kurs, antara kurs pada tanggal
transaksi dan kurs pada tanggal penyelesaian.
Ada
2 pendapat mengenai hal ini :
- Pendapat pertama dilakukan
penyesuaian
Alasannya : laporan keuangan harus mencerminkan kondisi
keuangan pada tanggal transaksi atau tanggal penyesuaian.
- Pendapat kedua, tidak dilakukan
penyesuaian, kurs tanggal transaksi dan kurs tanggal neraca, seperti halnya
dengan kurs pada tanggal transaksi adalah tidak nyata dan tidak direalisasi
akan berubah menjadi kurs nyata dan akan direalisasi pada tanggal penyelesaian.
Ada 4 metode untuk menstralasi valas yaitu:
1. Metode Current Rate
Pada metode ini semua item neraca (
kecuali modal)ditranslasi pada kurs sekarang, Sedangkan akun modal saham dan
agio modal ditranslasi pada kurs historis. Pada metode ini laba dan rugi
translasi valas tidak mempengaruhi laporan hasil usaha, serta tidak
memperhatikan perbedaan sifat asset dan utang atau lama waktu atau durasi.
2. Metode Temporal
Pada metode ini, basis pengukuran asset atau kewajiban
menentukan besarnya kurs yang digunakan dalam translasi dan Sebagian besar
pendapatan dan biaya ditranslasi dengan kurs rerata perode terkait. Metode ini
dapat digunakan untuk setiap basis ukuran( kos historis, harga pengganti
sekarang atau haraga pasar sekarang).
3. Metode Current/ Non-Current
Prinsip-prinsip yang mendasari
adalah asset dan utang harus ditranslasi berdasarkan saat jatuh temponya. Serta
berbasis pada klasifikasi aktifa dan utang yang sepenuhnya tidak berkaitan
dengan pengaruh ekonomi dari fluktuasi kurs terhadap aktifa dan utang.
4. Metode Moneter / Non-Moneter
Semua item moneter sperti (
kas,utang dan piutang) pada neraca sebuah perusahaan anak diluar negeri
ditranslasi pada tariff kurs sekarang, karena metode ini berpersepsi bahwa
item-item tersebut terpengaruh oleh resiko kurs. Sebagian besar item laporan
hasil usaha di translasi pada kurs rerata untuk periode tersebut.
Perlakuan
akuntansi untuk transaksi dengan mata uang asing
Ketika
sebuah perusahaan melakukan transaksi asing maka perlu mematuhi prinsip
akuntansi yang berlaku umum terkait dengan transaksi penukaran mata uang asing.
Kesepakatan aturan yang paling penting adalah mata uang fungsional perusahaan
dalam pencatatan transaksi dan nilai tukar saat ini.
Mata
uang fungsional adalah mata uang dimana perusahaan menjalankan bisnis utamanya.
Fakta-fakta dari setiap situasi akan menentukan mata uang fungsional
perusahaan. Aturan umum praktis adalah, apapun mata uang bisnis biasanya akan
menggunakan/dikonversi ke dalam mata uang fungsional perusahaan. Sebagai
contoh, Amerika Serikat bisnis melakukan sebagian besar transaksi dalam dolar
AS. Kadang-kadang, perusahaan akan melakukan transaksi dalam euro. Mata uang fungsional
akan menjadi dolar AS.
Perusahaan
harus mencatat dua transaksi setiap saat memiliki transaksi pertukaran mata
uang asing. Transaksi pertama adalah tanggal sebagai hari perusahaan memasuki
transaksi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan AS melakukan kontrak dengan sebuah
perusahaan Jerman untuk membeli widget untuk 500 euro. Karena mata uang
fungsional dari perusahaan AS adalah dolar, perusahaan tidak dapat merekam
transaksi dalam euro terhadap laporan keuangan, sehingga harus mengkonversi
jumlah tersebut ke dolar dengan kurs saat ini. Langkah kedua adalah ketika
perusahaan benar-benar membayar dalam euro. Jika tingkat mata uang asing
berubah, akan ada baik keuntungan atau kerugian atas transaksi tersebut.
Pasar
Valas dan Kurs
Pasar valas merupakan mekanisme
melalui yang mana valuta suatu negara ditukarkan dengan valuta negara lain,
kurs antar valuta ditetapkan, dan transaksi antar valas diselesaikan. Transaksi
valas merupakan transaksi dimana dua pihak setuju untuk menukarkan valuta yang
satu dengan valuta yang lain pada kurs tertentu. Transaksi valas dapat terjadi
di spot market dan forward market. Spot market meliputi pembelian dan penjualan
valas yang sangat segera dilaksanakan. Untuk transaksi kecil dipasar retail,
penyelesaiannya adalah segera, sedangkan untuk transaksi besar di wholesale
market butuh waktu sampai dua hari bisnis dalam forward market, para partisipan
mengadakan kontrak pada hari ini untuk penyerahan/penerimaan valas pada waktu
mendatang. Pasar valas mempunyai pasar retail dan pasar wholesale.
Karakteristik pasar wholesale adalah transaksi-transaksinya berukuran besar dan
biasanya para partisipan terdiri dari bank dan institusi keuangan yang lain.
Pada pasar retail, transaksi-transaksi valas yang terjadi adalah jauh lebih
kecil dan biasanya mempunyai spread yang tinggi.
Soal
:
1. Ada berapakah metode untuk menstralasi valas….
a. 10
b. 6
c. 3
d. 4
Jawaban
: D
2. Laporan keuangan konsolidasi umumnya biasanya digunakan oleh…..
a. Dewan komisaris dan Manajemen perusahaan
b. Investor dan Kreditur untuk menilai
kinerja perusahaan afiliasi di luar negeri
c. Auditor perusahaan untuk menilai
kinerja perusahaan
d. Manajemen perusahaan untuk menilai
kinerja perusahaan afiliasi di luar negeri
Jawaban
: D
3. Ada dua pasar valas sebutkan saja pasar
valas tersebut….
a. Pasar
retail dan asar wholesale
b. Pasar
ekonomi dan pasar wholesale
c. pasar
retail dan pasar sosial
d. Pasar
ekonomi valas dan pasar masyarakat
Jawaban
: A
4. Metode apa sajakah yang digunakan untuk
menstralasi valas…..
a. Metode nilai tukar tunggal
b. Metode temporal dan Metode current
rate
c. Metode current rate dan Metode nilai
tukar tunggal
d. Metode moneter/non moneter dan
Metode valas
Jawaban
: B
5. Apa pengertian dari Eksposur Valas adalah….
a. Sebuah
ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar
sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs.
b. Berkaitan dengan sensitifitas arus kas kontraktual
perusahaan yang dinyatakan dalam valas terhadap perubahan kurs yang diukur
dalam valuta domestik perusahaan tersebut.
c. Potensi
peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang
dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan
keuangan konsolidasian periode sebelumnya.
d. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban
: A
Sumber:
1. Choi, Frederick D.S dan Gerhard D.
Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar