TUGAS 3 MATERI 10 AKUNTANSI INTERNASIONAL
Nama : Abubakar Zulfikri
Npm : 20211055
Kelas : 4EB07
AKUNTANSI
PERUBAHAN HARGA
Akuntansi
perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada perlakuan akuntansi
terhadap perubahan atau selisih harga
dan masalah akuntansi dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah. Dalam
merancang akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik
tertentu, perlu ditentukan struktur atau rerangka akuntansi pokok yang
menghasilkan statemen keuangan dasar.
Harga
merepresentasi nilai tukar barang dan jasa pada suatu saat dalam suatu
lingkungan ekonomik. Barang dan jasa dapat berupa barang dan jasa antara yaitu
berupa faktor produksi atau produk akhir (barang dan jasa untuk konsumsi).
Harga masukan adalah harga faktor produksi dan harga barang atau jasa antara
yang diperoleh untuk tujuan diolah lebih lanjut. Harga keluaran adalah harga
barang dan jasa yang dijual sebagai produk perusahaan. Pasar faktor produksi
disebut pasar masukan dan pasar produk akhir disebut pasar keluaran.
Secara
umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang
atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan atau
keluaran). Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan antara kos
tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek
(pos) pada saat tertentu. Dari sudut perusahaan, perbedaan harga masukan dan
keluaran bukan merupakan perubahan harga tetapi lebih merupakan laba yaitu
kenaikan nilai ekonomik yang diharapkan karena proses produksi. Perubahan harga
adalah perbedaan antara kos tercatat suatu objek dan jumlah rupiah yang
menggambarkan nilai objek pada saat tertentu.
akuntansi
yang membahas perubahan nilai dan cara-cara mengatasinya disebut akuntansi
perubahan harga ( accounting for price change ) atau akuntansi harga-harga
berubah. perubahan nilai disini meliputi perubahan harga karena perubahan nilai
barang dan perubahan harga karena perubahan daya beli uang akibat
berjalanya waktu.
Karakteristik
perubahan harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan harga yaitu : (1)
perubahan harga umum, (2) perubahan harga spesifik, dan (3) perubahan harga
relatif
1. Perubahan Harga Umum
Perubahan
harga umum yaitu perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan
meskipun manfaat atau daya tukar barang sama. Perubahan harga umum
mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal
dengan perubahan daya beli. Perubahan tersebut dapat disebabkan pada umumnya
oleh kekuatan-kekuatan faktor ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan
beredarnya uang dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam
perekonomian suatu negara. Penyebab lain adalah ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran barang dan jasa secara umum atau perubahan harga pasar
dunia untuk komoditas dasar tertentu. Perubahan harga umum ditandai oleh
perubahan seluruh harga barang dan jasa dengan tingkat dan arah yang sama.
a.
Inflasi dan Daya Beli Uang
Indeks
harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu.
Perubahan indeks harga merefleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar
uang. Kenaikan indeks harga berarti penurunan daya beli demikian pula
sebaliknya. Daya beli uang adalah kemampuan satuan uang pada saat tertentu
untuk ditukarkan dengan barang.
Gejala
kenaikan tingkat harga umum dari waktu ke waktu disebut inflasi. Inflasi
ditunjukkan oleh indeks harga umum yang cenderung menaik dari waktu ke waktu.
Perubahan relatif indeks harga dari perioda satu ke perioda berikutnya disebut
dengan laju inflasi.
b.
Implikasi Akuntansi
Kos
berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-beda
sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak dapat
dijumlahkan. Karena bersifat moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga
sekarang setiap saat atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya
beli, perusahaan kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi karena
perusahaan menahan pos-pos moneter.
Untung
atau rugi daya beli pos moneter terjadi apabila perusahaan menahan aset moneter
atau mempunyai utang moneter dalam jangka waktu tertentu. Dalam kondisi
inflasi, menahan aset moneter akan menimbulkan rugi daya beli. Dalam kndisi
deflasi menahan aset moneter akan memberikan untung daya beli dan menahan
utang moneter akan mengakibatkan rugi daya beli.
c.
Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli
Jumlah
rupiah untung atau rugi daya beli merupakan informasi untuk membantu pemakai
dalam menentukan laba ekonomik perusahaan karena informasi tersebut berkaitan
dengan seberapa jauh kapital secara ekonomik harus dipertahankan. Untung daya
beli penahanan utang dapat diperlakukan sebagai pengurangan aset yang diperoleh
dengan utang tersebut. Untung atau rugi daya beli pos moneter lancar
dapat dianggap terrealisasi pada saat pos aset moneter lancar diterima uangnya
atau pada saat utang moneter lancar dilunasi. Dari sudut pandang perusahaan
sebagai kesatuan usaha, untung atau rugi daya beli utang jangka panjang dalam
suatu perioda tidak mempengaruhi besarnya laba.
Dari
sudut likuiditas, untung atau rugi daya beli akan memberi informasi apakah
perusahaan dapat menjaga likuiditas operasinya. Dalam kondisi inflasi, tentu
saja modal kerja moneter akan cenderung menurun daya belinya.
2. Perubahan Harga Spesifik
Perubahan
harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik
barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar
masukan maupun pasar keluaran. Perubahan harga spesifik terjadi karena berbagai
faktor antara lain perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di bidang
teknik industri dan spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap
kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam masyarakat.
Perubahan
harga spesifik dalam pasar masukan akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan
kos aset yang yang akhirnya mempengaruhi biaya bagi perusahan. Perubahan
harga spesifik dalam pasar keluaran akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan
pendapatan perusahaan.
a.
Implikasi Akuntansi
Dalam
akuntansi kos historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan
dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba.
Seandainya pengaruh perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan dari
perhitungan laba, pengaruh ini akan menjadi untung atau rugi penahanan.
b.
Interpretasi Untung/Rugi Penahanan
Untung
penahanan merupakan informasi tentang jumlah rupiah untuk mempertahankan
kapital. Dari segi evaluasi kinerja manajemen, akuntansi kos sekarang
sebenarnya memberi informasi tentang kegiatan yang benar-benar merupakan upaya
manajemen dan kegiatan yang semata-mata hanya menahan aset dalam kaitannya
dengan pengelolaan kapital fisis. Laba operasi merupakan hasil kegiatan
produktif, sendangkan untung penahanan merupakan hasil kegiatan penahanan aset
semata. Laba operasi atas dasar kos sekarang merupakan pengukur efisiensi
pengelolaan dana atau kapital fisis perusahaan yang sebenarnya.
Dalam
kondisi harga yang menarik, biaya atas dasar kos sekarang yang dibebankan ke
pendapatan akan cenderung lebih tinggi daripada biaya historis karena itu laba
akan cenderung lebih kecil.
3. Perubahan Harga Relatif
Perubahan
harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa
tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang
dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh
perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Kalau
unit moneter dihomogenuskan dengan indeks harga umum, statemen laba-rugi akan
menggambarkan laba real secara ekonomik. Pengaruh perubahan harga relatif tidak
dapat terungkapkan secara penuh kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk
perubahan harga spesifik maupun untuk perubahan harga umum. Model akuntansi
yang memperhitungkan pengaurh perubahan harga relatif sebenarnya merupakan
bastar atau hibrida antara model akuntansi daya beli konstan dan akuntansi kos
sekarang. Model hibrida tersebut disebut akuntansi kos sekarang dan
akuntansi daya beli konstan.
a.
Akuntansi daya beli konstan
Tujuannya
adalah mempertahankan capital atas dasar daya beli. Dengan daya beli sebagai
basis pengukuran, diharapkan perusahaan mampu mempertahankan sumber ekonomiknya
untuk membeli barang dan jasa dan berlangsung terus dalam suatu kondisi
perekonomian tertentu.
b.
Akuntansi kos sekarang
Tujuannya
adalah mengukur laba suatu periode dengan mempertahankan capital semula. Dalam
kaitannya dengan akuntansi kos sekarang dalam arti luas adalah kos pengganti
(masukan), nilai jual sekarang (keluaran), dan nilai terealisasi harapan
(keluaran).
Kerangka Akuntansi Pokok
Kerangka
akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan transaksi sehingga data yang
masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan informasi yang minimal harus
dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Informasi tambahan atau pelengkap merupakan
bagian dari usaha untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi pelengkap
akan menambah keberpautan informasi akuntansi sementara kualitas objektivitas
dan keterujian masih tetap terjaga dalam statemen keuangan dasar.
Berbagai
usulan akuntansi untuk memperbaiki kelemahan akuntansi berbasis kos dapat diadopsi
oleh rerangka akuntansi pokok tanpa harus mengganti struktur akuntansinya.
Akuntansi perubahan harga merupakan bagian dari pelaporan keuangan untuk
mencapai tujuan penyajian informasi keuangan. Kalau konsep pemrosesan data
dapat dipisahkan dengan proses pelaporan data maka akuntansi perubahan harga
tidak perlu mengganti rerangka akuntansi pokok. Paton dan Littleton menyatakan
bahwa informasi perubahan harga akan berkurang manfaatnya atau maknanya atau
bahkan tidak bermanfaat samasekali tanpa disertai dengan informasi atas dasar
kos historis. Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah yang dapat
digunakan untuk membeli barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda.
Rerangka akuntansi pokok didasarkan pada asumsi bahwa daya beli uang stabil sepanjang
masa. Kos dianggap merepresentasi nilai. Dalam keadaan terjadi perubahan harga,
kos historis dipertahankan karena alasan keterandalan (keobjektifan pengukuran
dan keterujian data). Dalam kondisi perubahan harga sangat mencolok,
keberpautan informasi dengan keputusan menjadi berkurang, Agar kualitas
keterandalan (reliabilitas) dan keberpautan. (relevansi) dapat dicapai,
rerangka akuntansi pokok harus dilengkapi dengan informasi perubahan harga
untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap laba dan posisi keuangan.
Rerangka
akuntansi pokok akan menghasilkan statemen keuangan dasar. Paton dan Littleton
menegaskan bahwa data dasar hendaknya merupakan angka yang terandalkan yaitu
obyektif dan dapat diverifikasi.
Tujuan
pelaporan keuangan tidak terbatas pada masalah pertanggungjelasan tetapi juga
pada pemenuhan kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi yang lebih luas. Tujuan
penyajian informasi untuk pertanggung jawaban menjadi tidak berarti atau bahkan
dapat diganti sama sekali.
Kos
merupakan jumlah rupiah kesepakatan dalam rangka memperoleh barang dan jasa dan
merupakan jumlah rupiah kesepakatan dalam rangka penyerahan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
-
Masalah akuntansi
Perubahan
harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur,
dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus
digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah unit pengukur
berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat harga umum.
Masalah pemertahanan capital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih
dua kapital yang harus ditentukan jenisnya; financial atau fisis.
Sebagai
data dasar, dalam kondisi perubahan harga akuntansi kos historis menghadapi
tiga masalah fundamental yang berkaitan dengan penilaian (valuation), unit
pengukur (measurement unit) dan pemertahanan kapital (capital maintenance).
-
Masalah Penilaian
Nilai
aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan dengan aset
tertentu yang lain meskipun daya beli uang tidak berubah. Perubahan ini
disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berbeda atau kemampuan produk baru
yang lebih tinggi.
Persepsi
atau selera orang terhadap manfaat atau nilai barang tertentu dapat pula
menyebabkan perubahan nilai yang akhirnya mempengaruhi harga barang tersebut.
Perubahan harga semacam ini disebut
dengan perubahan harga spesifik.
Akuntansi
menghadapi masalah dalam hal ini karena kos tercatat untuk suatu asset tidak
lagi menggambakan nilai asset tersebut. Model akuntansi untuk menghadapi
masalah ini adalah akuntansi nilai sekarang
yang pengukuran nilainya
bergantung pada dasar penilaian yang dianut yaitu kos sekarang atau nilai
keluaran sekarang.
-
Masalah Unit Pengukur
Daya
beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai pengukur nilai tidak
bersifat homogenus lagi kalau dikaitkan dengan waktu. Perubahan nilai unit pengukur ini terjadi karena
perubahan tingkat harga secara umum dalam ekonomi suatu negara. Artinya, kalau
nilai atau manfaat suatu barang tidak berubah, jumlah unit moneter yang dapat
digunakan untuk memperoleh barang yang sama akan berbeda dari waktu ke waktu
karena daya beli uang berubah.
Secara
umum, daya beli uang semakin menurun karena adanya inflasi. Akuntansi
menghadapi masalah ini karena kos yang diukur satuan rupiah nominal tidak lagi
homogenus untuk beberapa pos sehingga penjumlahan kos vertikal atau horisontal
sebenarnya tidak bermakna lagi.
Bila
perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama-sama pengaruh keduanya terhadap
kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan keuangan. Untuk mengatasinya
disebut secara umum sebagai akuntansi kos sekarang/rupiah konstan.
-
Masalah Pemertahanan Kapital
Laba
adalah kenaikan kapital dalam suatu periode yang dapat didistribusi atau
dinikmati setelah kapital awal dipertahankan. Untuk menentukan laba dengan
mempertahankan kapital, tiga hal penting dalam mengukur kapital harus
dipertimbangkan yaitu dasar penilaian, skala pengukuran, dan jenis kapital
terutama dalam hal terjadi perubahan harga atau nilai. Masalah unit pengukur
dalam perubahan harga berkaitan dengan skala pengukuran. Masalah pemertahanan
kapital dalam perubahan harga berkaitan dengan jenis kapital yang harus
dipertahankan yaitu finansial atau fisis.
Bila
pengaruh perubahan harga seperti di atas tidak diperhatikan, dalam keadaan
perubahan harga menarik, perhitungan laba atas dasar kos historis cenderung
tersaji lebih. Hal ini disebabkan perubahan akibat kenaikan harga atau untuk
penahanan melekat pada angka laba. Angka laba yang tersaji lebih dapat mengakibatkan
distribusi laba yang melebihi jumlah yang dapat menyisakan laba untuk
mempertahankan kapital.
Model
akuntansi untuk mengatasi masalah perubahan harga adalah kos sekarang/capital
fisis atau disebut akuntansi nilai pengganti yang secara teknis sama dengan
akuntansi kos sekarang. Perbedaanya terletak pada penyajian dan interpretasi
jumlah rupiah untuk mempertahankan capital dalam statemen laba-rugi.
Soal
1. Model hibrida juga disebut dengan yaitu….
a. Akuntansi Kos
b. Akuntansi Manajemen
c. Akuntansi Kos Sekarang dan Akuntansi
Daya Beli Konstan.
d. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban
: C
2. Ada berapakah karakteristik perubahan
harga barang dan jasa….
a. 5 Perubahan Harga
b. 7 Perubahan Harga
c. 9 Perubahan Harga
d. 3 Perubahan Harga
Jawaban
: D
3. Perubahan karena inflasi atau daya
beli disebut dengan….
a. Perubahan
Harga Umum
b. Perubahan Harga Spesifik
c. Perubahan
Daya Beli
d. Perubahan Umum
Jawaban
: A
4. Perbedaan jumlah rupiah untuk
memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang
sama (masukan atau keluaran) disebut dengan….
a. Akuntansi Kos Sekarang
b. Akuntansi Biaya
c. Perubahan Harga
d. Deflasi
Jawaban
: C
5. Dua jenis perubahan harga adalah…..
a. Perubahan Harga
Spesifik dan perubahan harga Umum
b. Perubahan
harga spesifik dan perubahan harga signifikan
c. Perubahan
harga khusus dan Perubahan Harga Spesifik
d. Perubahan
harga signifikan dan perubahan harga khusus
Jawaban
: A
Sumber:
1. Maryama, Siti.2013.Pelaporan
keuangan dan perubahan harga [Internet]. Available from http://sitimaryamah.wordpress.com/PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA _
Sitimaryamah’s Blog.html. Accessed date 24 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar