PENGARUH KENAIKAN
HARGA BBM TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Bebicara tentang pengaruh kenaikan harga bbm terhadap
perekonomian Indonesia, kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara
penghasil minyak bumi, akan tetapi lumbung minyak di tanah air ini banyak
dikelola oleh perusahaan asing dikarenakan keterbatasan SDM yang dimiliki
indonesia.
Pertamina sebagai jargon BUMN dalam pengelolaan minyak bumi
hanya sebagai pajangan dan Pemerintah lebih bernafsu memberikan izin
pengelolaan kepada perusahaan asing untuk mencari keuntungan tersendiri tanpa
mempedulikan kesejahteraan rakyatnya.
Beberapa tahun belakangan ini pemerintah sering sekali
mengeluarkan wacana yang menyerukan kenaikan harga BBM , ditahun ini juga pemerintah sudah menetapkan
akan melakukan kenaikan BBM. kenaikan harga BBM justru semakin mensengsarakan
rakyat, belajar dari kenaikan BBM tahun 2005 dan 2008 justru menimbulkan
polemik dan kesengsaraan dalam masyarakat. Akan tetapi Menteri Perekonomian,
Hatta Rajasa mengatakan hal yang kontaradiktif dengan kondisi yang dialami
masyarakat bahwa harga kebutuhan pokok stabil bahkan beberapa bahan pokok
mengalami penurunan terutama beras, gula naik sedikit begitu pula dengan minyak
goreng dan harga-harga lainya masih dalam batas wajar.
Aneh tapi nyata , pernyataan ini sungguh jauh dari normal
dan hanya mementingkan kepentingan pejabat saja tanpa melihat rakyatnya
menjerit akibat kebijakan sesat ini. Kenaikan BBM juga akan meningkatkan laju inflasi.
Tepat pada tanggal 24 Mei 2008 pemerintah Indonesia
mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang merupakan komoditas
yang memegang peranan sangat penting dalam semua aktivitas ekonomi. Kenaikan
harga ini memberikan dampak yang bermacam-macam, mulai dari aksi penentangan
dari masyarakat, terutama kalangan mahasiswa, sampai dengan kenaikan harga di
sejumlah sektor ekonomi.
Bagi dunia usaha, dampak kenaikan harga BBM juga dirasakan
dengan naiknya biaya produksi sehingga meningkatkan biaya secara keseluruhan
dan mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi antara lain yaitu meningkatnya
biaya bahan baku, biaya angkut, serta kenaikan upah karyawan, yang pada
akhirnya menaikkan harga jual produk dan menurunkan keuntungan perusahaan.
Rencana kenaikan harga BBM sebenarnya sudah mulai terdengar
dan mencuat beritanya sejak awal tahun 2008, ketika harga minyak dunia
melambung tinggi di pasaran dan mencapai rekor tertinggi yaitu lebih dari
US$100 per barel. Kenaikan harga minyak dunia tersebut disebabkan sejumlah
faktor, diantaranya adanya persepsi rendahnya cadangan minyak yang ada saat ini
di pasaran dan adanya kekhawatiran atas ketidakmampuan peningkatan produksi
dari negara-negara produsen minyak.
Kenaikan harga minyak dunia yang semakin tidak terkendali
tersebut kemudian direspon oleh seluruh negara di dunia, termasuk salah satunya
adalah Indonesia. Pemerintah Indonesia, yang kala itu dipimpin oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, dengan berdasarkan persetujuan DPR akhirnya
memutuskan untuk menaikkan harga BBM di Indonesia yaitu sekitar 30%. Pemerintah
berdalih harus menaikkan harga BBM dikarenakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) mengalami defisit akibat pemberian subisidi BBM yang terlalu
tinggi kepada masyarakat.
Berikut ini adalah 10 Negara Pengahasil Minyak terbesar di
dunia
1. Saudi Arabia
2. Amerika
Serikat
3. Russia
4. China
5. Iran
6. Kanada
7. Unit Emirat
Arab
8. Meksiko
9. Brazil
10. Kuwait
Seiring cepatnya laju perekonomian global, harga minyak
semakin tinggi karena suplainya secara perlahan terus berkurang. Faktor yang
menyebabkan harga minyak dunia naik antara lain :
1. Sekitar 20
persen dari minyak mentah yang diproduksi di dunia dikirimkan melalui Selat
Hormuz, dan Iran telah mengancam akan menutup lalu lintas pelayaran melalui
selat tersebut.
2. Iran
memberikan kontribusi untuk masalah kedua dalam hal pasokan minyak global baik
di luar bahwa kemampuannya untuk mengganggu pasokan.
3. Sebagian besar
minyak disempurnakan di pantai timur AS adalah minyak mentah Brent, sejenis
minyak yang diproduksi dari Laut Utara. Harga Brent - lebih dari $ 124 per
barel - hampir $ 16 lebih tinggi dari harga West Texas Intermediate (WTI)
minyak mentah, jumlah orang yang paling baca di media.
4. Iran tidak
menyajikan tantangan geopolitik hanya untuk produksi minyak.
5. Pada bulan
Desember 2011, anggota OPEC menghasilkan hampir 31 juta barel per hari,
memotong kemampuan kapasitas cadangan kartel dari 3,18 juta barel per hari
menjadi 2,85 juta. Arab Saudi menyumbang 2,15 juta barel per hari dari
orang-kapasitas cadangan.
Dampak atau pengaruh dari kenaikan BBM adalah sebagai
berikut :
1. Ongkos untuk
angkutan umum naik
2. Harga
kebutuhan pokok pun ikut melonjak
3. Harga premium
ikut melonjak
4. Harga makanan
naik 2%
5. Resiko kredit
meningkat
Dengan naiknya harga minyak dunia yang tinggi, membuat
pemerintah kesusahan untuk memberi subsidi yang tinggi pula terhadap BBM. Maka
ada beberapa program untuk memberi subsidi yang tinggi pula terhadap BBm. Maka
ada beberapa program yang dapat diambil dalam rangka mengurangi dan menekankan
penggunaan BBm, antara lain :
1. Program
penghematan anggaran konsumsi BBm telah dicanangkan sebagai salah satu cara
menahan beban lonjakan harga bahan mentah dunia terhadap APBN 2008.
2. Alternatif
energi berikutnya yang tersedia dan dapat digunakan sebagai bahan bakar minyak
yakni BBG. Sayangnya saat ini tidak memberikan pilihan kepada konsumen karena
keterbatasan saran. Fasilitas yang tersedia saja semakin lama bukannya semakin
bertambah melainkan semakin berkurang.
3. Menganjurkan
kepada industri mobil untuk mendesain kendraan dalam bentuk yang lebih kecil
bermesin 4 cylinder, compact, aerodinamis dan light. Begitu gencar kampanye
efisiensi energi oleh pemerintah pabrik kendaraan bermotor mempunyai orientasi
yang mengindikasikan good mileage yang artinya rasio penggunaan bahan bakar
setiap satu gallon akan memberikan jarak tempuh yang lebih jauh.
Ada beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diambil
pemerintah, anatar lain sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat, pemerintah seharusnya melakukan pembenahan dan audit
Pertamina
2. Pemerintah
harus bersikap dan bertindak tegas terhadap pengusaha yang menggeser kenaikan
harga BBM dengan menaikan harga secara tidak wajar dan tidak didukung data yang
kuat
3. Upaya untuk
menolong usaha yang kian terpuruk akibat kenaikan BBM, maka pemerintah dapat
melakukan penghapusan biaya tinggi, penghapusan pungutan resmi atau tidak
resmi, penyederhanaan rantai perizinan.
4. Walaupun pencabutan
subsidi BBM secara teori ekonomi memiliki argumentasi yang kuat, pemerintah
juga harus memperhatikan faktor sosial dan politik akibat pencabutan subsidi
BBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar